Sabtu, 17 Oktober 2009

Tata Cara Penulisan Sitasi dan Daftar Pustaka

Tugas 4

Artikel ini membahas perbedaan penulisan sitasi dan referensi diantara 5 buku panduan. Kesimpulan menunjukkan bahwa ada 3 sistem penulisan sitasi dan referensi, yaitu: Sistem Pengarang Tahun, Sistem Numerik, dan Catatan. Perbedaan cara penulisan sitasi terletak pada: penggunaan singkatan, simbol, istilah, dan tanda baca, sedangkan pada daftar referensi, perbedaan penulisan terletak pada: penyajian nama pengarang, urutan dan kelengkapan data bibliografi, pemberian tanda khusus pada sebagian data bibliografi, penggunaan singkatan dan tanda baca.
Abstract
This article explains the differences in writing the citation and reference from five manual books. The conclusion shows that there are three systems in writing the citation and references : the Name-Year system, the Numeric system, and Notes. The differences in writing a citation of manual books are in using abbreviation, symbol, term, and punctuation, while the differences in writing the references are in presenting of author’s name, sequence and completeness of bibliographic data, special identification on part of bibliographic data, using abbreviation and punctuation.
PENDAHULUAN
Penulisan sitasi dan daftar referensi merupakan hal yang tidak asing lagi bagi para peneliti, karena hal ini selalu dilakukan setiap kali menulis karya ilmiah. Sitasi, sitiran atau citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir yang disisipkan dalam teks, sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi. Adapun referensi adalah deskripsi bibliografi dari dokumen yang disitir, umumnya disusun berupa daftar yang disajikan pada akhir artikel, bab atau buku.
Mengingat seringnya dikerjakan, maka penulisan sitasi dan referensi tampaknya tidak perlu lagi dibicarakan. Tetapi pendapat ini ternyata tidak sepenuhnya benar setelah melihat hasil kajian yang dilakukan oleh Sri Purnomowati dan Yuliastuti (1997) terhadap beberapa judul terbitan dalam bentuk tinjauan literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa cara penulisan sitasi dan referensi pada beberapa judul tinjauan literatur terbitan PDII-LIPI ternyata sangat bervariasi dan belum sepenuhnya mengikuti sistem dan cara penulisan yang baku, demikian pula halnya dengan tinjauan literatur terbitan instansi lain di Indonesia. Sementara itu, tinjauan literatur terbitan asing umumnya telah mengikuti sistem penulisan yang baku, kecuali beberapa ketidaksesuaian cara penulisan pada sebagian kecil terbitan. Kesalahan yang berhasil diinventarisir antara lain adalah: pemberian nomor urut dan penggunaan tanda baca pada sitasi; susunan, urutan penempatan data bibliografis, penggunaan singkatan dan tanda baca pada daftar referensi.
Dari hasil kajian tersebut diketahui bahwa terbitan dalam satu instansi belum tentu menggunakan sistem penulisan yang seragam, bahkan ada kalanya sistem yang satu dicampur adukkan dengan sistem yang lain. Hal ini dapat dimengerti mengingat belum adanya keharusan bagi para penulis untuk mengikuti satu buku panduan tertentu. Disamping itu, buku panduan yang diperlukan belum tentu tersedia di tempat kerja. Kalaupun buku-buku panduan itu tersedia, penulis akan kesulitan memilih dari sekian banyak buku panduan yang masing-masing berbeda satu sama lain. Perbedaan sistem penulisan dalam buku panduan tersebut memang dipengaruhi oleh : maksud penggunaannya, jenis disiplin ilmu, jenis lembaga, jenis pemakai, bentuk terbitan, dan lain-lain.
Sehubungan dengan hal itu, tidak ada salahnya untuk melihat kembali sistem-sistem penulisan sitasi dan referensi yang telah ada, sambil mempelajari perbedaan cara penulisannya di berbagai buku panduan. Dengan demikian maka akan diperoleh gambaran secara garis besar tentang sistem dan cara penulisan sitasi dan referensi, sekaligus memberikan motivasi untuk mengetahui lebih dalam melalui buku-buku referensi.
Kajian ini dilakukan dengan cara memperbandingkan penerapan sistem penulisan sitasi dan referensi dari 5 buku panduan terbitan asing, yaitu: Style Manual Committee Council of Biology Editors (1994) selanjutnya disingkat CBE, The University of Chicago Press (1982), Turabian (1987), Wilkinson (1991) dan International Organization for Standardization (1988) selanjutnya disingkat ISO.
SISTEM PENULISAN
Secara garis besar, sistem penulisan sitasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Sistem Pengarang-Tahun (Sistem Nama-Tahun); 2. Sistem Numerik (Sistem Urutan); dan 3. Sistem Catatan. Sistem Pengarang-Tahun sering dikenal dengan nama sistem Harvard, banyak digunakan dalam penulisan di bidang ilmu biologi, fisika, ilmu sosial dan kemanusian, juga disarankan untuk penulisan di bidang ilmu pengetahuan alam. Sistem Numerik banyak digunakan dalam ilmu kedokteran dan tulisan-tulisan sejenis tinjauan literatur yang memuat banyak sitasi, sementara sistem Catatan banyak digunakan di bidang ilmu kemanusiaan. Diantara ketiga sistem tersebut, sistem Pengarang-Tahun dan sistem Numerik paling banyak dipakai dalam penulisan tinjauan literatur. Oleh karena itu, tulisan ini hanya membahas kedua sistem tersebut.
SISTEM PENGARANG-TAHUN
Ciri-ciri
• Sitasi dalam teks dinyatakan dalam bentuk nama pengarang dan tahun terbit dokumen yang disitir yang ditempatkan di dalam tanda kurung. Antara nama pengarang dan tahun terbit dipisahkan dengan spasi atau tanda koma (bervariasi tergantung buku panduan).
• Nama pengarang pada sitasi/referensi dinyatakan dengan nama keluarga.
• Daftar referensi disusun sesuai dengan urutan abjad nama pengarang
• Urutan data bibliografi dalam referensi adalah: Nama pengarang, tahun terbit, judul, informasi lain kecuali tahun terbit.
Kelebihan
• Jika akan menambah atau menghapus referensi, penulis tidak perlu merubah keseluruhan urutan dalam daftar referensi.
• Pembaca dapat mengidentifikasi dokumen yang disitir tanpa melihat ke dalam daftar referensi.
• Tahun terbit dokumen dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan perkembangan konsep dan metode yang sedang dibahas secara kronologis.
• Nama pengarang yang disitir tampil dalam teks.
Kelemahan
• Pada teks yang memuat banyak sitasi atau nama pengarang/lembaga yang terlalu panjang, maka panjangnya sitasi dapat mengganggu keterbacaan teks.
• Aturan pada sistem pengarang-tahun lebih rumit dibanding sistem numerik, misalnya tentang urutan sitasi, tanda baca antara sitasi, dan urutan abjad pengarang pada daftar referensi.
Cara Penyajian
Ada 2 macam cara penyajian sitasi sistem Pengarang-Tahun, yaitu :
• Nama pengarang merupakan bagian dari kalimat. Dalam hal ini, tahun terbit diletakkan di dalam tanda kurung. Contoh :
Wynken (1988) believe that………..
• Nama pengarang bukan merupakan bagian dari kalimat. Dalam hal ini, nama pengarang dan tahun terbit diletakkan di dalam tanda kurung. Contoh:
……and the most recent work (Dawson 1997)
SISTEM NUMERIK
Ciri-ciri :
• Sitasi dalam teks dinyatakan dalam bentuk nomor (angka) yang ditempatkan di dalam tanda kurung atau di atas garis (superscript).
• Urutan nomor sitasi disusun berdasarkan urutan munculnya sitasi dalam teks.
• Daftar referensi disusun sesuai dengan nomor urut sitasi
• Urutan data bibliografi dalam referensi adalah: Nama pengarang, judul, informasi lain termasuk tahun terbit.
Kelebihan
• Keterbacaan teks tidak banyak mengalami gangguan
• Lebih praktis digunakan untuk teks yang memuat banyak sitasi dan secara terus menerus seperti tinjauan literatur.
• Menghemat ruang, kertas dan biaya.
Kekurangan
• Pembaca harus melihat daftar referensi jika ingin tahu karya siapakah yang disitir, karena sitasi dalam teks tidak memberikan informasi tentang hal itu.
• Jika penulis akan menambah atau menghapus referensi, maka keseluruhan urutan nomor referensi harus diubah.
• Nama pengarang kurang terlihat karena tidak muncul dalam teks.
Cara penyajian
• Ukuran huruf yang digunakan untuk nomor sitasi umumnya lebih kecil dari huruf pada teks.
• Nomor sitasi yang tidak berurutan dipisahkan dengan tanda koma tanpa spasi
• Nomor sitasi yang berurutan lebih dari dua nomor, cukup menuliskan nomor awal dan nomor akhir sitasi dan dipisahkan dengan tanda hubung. Jika hanya ada dua nomor, cukup dipisahkan dengan tanda koma.
CARA PENULISAN SITASI
Perbedaan cara penulisan sitasi pada sistem Pengarang-Tahun dapat dilihat pada Tabel 1, dan perbedaan cara penulisan sitasi pada sistem Numerik dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1
Penulisan Sitasi pada Sistem Pengarang-Tahun
Kategori Pengarang Panduan Penulisan Sitasi
1 Pengarang CBE (Smith 1986)
Chicago (Smith 1986)
Turabian (Smith 1986)
Wilkinson (Smith, 1986)
ISO (Smith, 1986)
1 Pengarang 2 karya CBE (Smith 1986, 1988)
Chicago (Smith 1986, 1988)
Turabian (Smith 1986, 1988)
Wilkinson (Smith, 1986, 1988)
1 Pengarang 2 karya tahun sama CBE (Smith 1986a, 1986b)
Chicago (Smith 1986a, 1986b)
Turabian (Smith 1986a, 1986b)
Wilkinson (Smith, 1986a, b)
2 Pengarang CBE (Smith and Dawson 1987)
Chicago (Smith and Dawson 1987)
Turabian (Smith and Dawson 1987)
Wilkinson (Smith & Dawson, 1987)
3 Pengarang CBE (Smith, Jones, and others 1990)
Chicago (Smith, Jones, and Brown 1990)
Turabian (Smith, Jones, and Brown 1990)
Wilkinson (Smith, Jones, and Brown, 1990)
ISO (Smith et al., 1987)
>3Pengarang CBE (Smith and others 1987)
Chicago (Smith et al. 1987)
Turabian (Smith et al. 1987)
Wilkinson (Smith et al., 1987)
ISO (Smith et al., 1987)
Beberapa karya CBE (Dawson and Briggs 1974; Smith 1986; Brown 1987)
Chicago (Dawson and Briggs 1974; Smith 1986; Brown 1987)
Turabian (Dawson and Briggs 1974; Smith 1986; Brown 1987)
Wilkinson (Dawson & Briggs, 1974; Smith, 1986; Brown, 1987)

Dari data-data tersebut di atas dapat diketahui bahwa perbedaan sistem penu-lisan sitasi pada sistem Pengarang-Tahun dari 5 panduan tersebut terletak pada:
• Penggunaan tanda baca (koma) diantara nama pengarang dengan tahun terbit dokumen.
• Penggunaan simbol & sebagai pengganti “and”
• Penggunaan istilah “and others” dengan “et al.”
• Penggunaan singkatan huruf untuk menuliskan 2 karya pengarang dengan tahun terbit yang sama.
Tabel 2
Penulisan Sitasi pada Sistem Numerik

Kategori Pengarang
Panduan Penulisan Sitasi
1 Karya CBE has been shown1 .....
Wilkinson has been shown1 to..
has been shown (1) to...
has been shown [1] to...
ISO has been shown (1)……
Beberapa karya CBE have been shown1,2,5,7 9...
Wilkinson studied by many workers.1,3,17
studied by many workwers (1, 3, 5).
studied by many workwers [1 10].
studied by many workwers [1] [10].

Dari data di atas terlihat bahwa penulisan sitasi dalam teks dengan sistem Numerik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: menuliskan nomor/angka di atas garis (superscript), atau menempatkannya di dalam kurung ataupun kurung siku.
REFERENSI
Perbedaan cara penulisan referensi pada sistem Pengarang–Tahun dapat dilihat pada Tabel 3, dan perbedaan cara penulisan referensi pada sistem Numerik dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3
Penulisan Referensi pada Sistem Pengarang-Tahun
Kategori Pengarang
Panduan Penulisan Referensi
Buku, 1 pengarang CBE Smith John Q. 1986. Urban turmoil : The politics of hope. New City: Polis. 1223 p.
Chicago Smith, John Q. 1986. Urban turmoil : The politics of hope. New City: Polis.
Turabian Smith, John Q. 1986. Urban turmoil : The politics of hope. New City: Polis.
Wilkinson Smith, John Q. 1986. Urban turmoil : The politics of hope. New City: Polis.
ISO CRANE, D. 1972. Invisible colleges. Chicago: Univ. of Chicago Press.
Buku, 2 Pengarang CBE
(Nama disingkat) Smith JQ, Galloway J. 1984. Peace in Ireland. Bos¬ton: Harper & Row.324p
(Nama tdk disingkat) Smith, John Q; Galloway, Joseph. 1984. Peace in Ireland. Boston: Harper & Row.
Chicago Smith, John Q., and Joseph Galloway. 1984. Peace in Ireland. Boston: Harper & Row.
Turabian Smith, John Q., and Joseph Galloway. 1984. Peace in Ireland. Boston: Harper & Row.
Wilkinson Smith, John Q., and Joseph Galloway. 1984. Peace in Ireland. Boston: Harper & Row.
Majalah, 1 Pengarang CBE Jackson, Richard. 1979. Runing down the up escala¬tor. Australian Geographer 14 (5): 175 84.
Chicago Jackson, Richard. 1979. Runing down the up escala¬tor. Australian Geographer 14 (May): 175 84.
Turabian Jackson, Richard. 1979. Runing down the up escala¬tor. Australian Geographer 14 (May): 175 84.
Wilkinson Jackson, Richard. 1979. Runing down the up escala¬tor. Australian Geographer 14 (May): 175 84.
ISO STIEG, MF. 1981. The information needs of historians. College and Research Libraries, Nov. 1981, vol 42, no. 6, p. 549-560.
Majalah, 2 Pengarang CBE Broom R, Robinson JT. 1980. Man contemporaneous with ape man. Am J Phys Anthrop 2:36 74.
Chicago Broom, R., and J.T. Robinson. 1950. Man contempora¬neous with ape man. Am. J. Phys. Anthrop. 2:36 74.
Turabian Broom, R., and J.T. Robinson. 1950. Man contempora¬neous with ape man. Am. J. Phys. Anthrop. 2:36 74.
Wilkinson Broom, R., and J.T. Robinson. 1950. Man contempora¬neous with ape man. Am. J. Phys. Anthrop. 2:36 74.
Prosiding CBE Chave K. E. 1964. Skeletal durability and preser¬vation. In : Imbrie J, Newel N, editor. Approaches to paleoecology; 1964 Apr 13-16; Hongkong. New York: Wiley. p. 377 87.
Turabian Chave, K. E. 1964. Skeletal durability and preser¬vation. In Approaches to paleoecology in Hongkong 13 16 September 1964, edited by J. Imbrie and N. Newel, 377 87. New York: Wiley.
ISO BURCHARD, JE. 1965. How humanists use a libra-ry. In Intrex : report of planning conference on information transfer experiments, Sept. 3, 1965. Cambridge, Mass.: M.I.T. Press, 1965.
Tesis/ Disertasi CBE Maguire, J. 1968. A taxonomic and ..... Ph.D. diss. University of California. Berkeley. 180 p.
Chicago Maguire, J. 1968. A taxonomic and ..... Ph.D. diss. University of California. Berkeley.
Turabian Maguire, J. 1968. A taxonomic and ..... Ph.D. diss. University of California.
Wilkinson Maguire, J. 1968. A taxonomic and ..... Ph.D. dis¬sertation, University of California.
Laporan CBE Cohen, B. G. F. 1984. Human aspects in office auto¬mation. Wisconsin : University of Wisconsin. 60 p.
Turabian Cohen, B. G. F. 1984. Human aspects in office auto¬mation. Wisconsin :University of Wisconsin.
Dari data-data tersebut di atas dapat diketahui bahwa perbedaan sistem penulisan referensi pada sistem Pengarang-Tahun dari 5 panduan tersebut terletak pada :
• Pembalikan nama pengarang. Penulisan nama pengarang pertama selalu dibalik sedangkan penulisan nama pengarang kedua dan seterusnya ada yang dibalik ada yang tidak.
• Penulisan nama pengarang. Ada yang menggunakan huruf kapital semua.
• Penggunaan singkatan untuk menyatakan halaman. Ada yang menggunakan singkatan pp. atau p.
• Pencantuman jumlah halaman untuk buku, prosi¬ding, disertasi dan laporan. Ada yang mencantumkan, dan ada yang tidak mencantumkan.
• Pemberian identifikasi khusus pada sebagian data bibliografi (judul buku, judul majalah, judul prosiding, judul lapor¬an). Ada yang mencetak dengan huruf miring, garis bawah, atau tanpa perlakuan khusus.
• Penggunaan tanda baca, misalnya sing¬katan nama pengarang dan judul majalah tidak perlu membubuhkan tanda baca titik, atau menghilangkan “and” untuk menyata¬kan adanya dua pengarang atau lebih.
• Urutan penempatan data bibliografi, misalnya pada referensi berbentuk prosiding.
Tabel 4
Penulisan Referensi pada Sistem Numerik

Kategori Pengarang Panduan Penulisan Referensi
Buku, 1 pengarang CBE Smith, John Q. Urban turmoil : The politics of hope. New City: Polis; 1986. 1223 p.
ISO CRANE, D. Invisible colleges. Chicago: Univ. of Chicago Press, 1972.
Buku, 2 Pengarang (nama disingkat) CBE Smith JQ, Galloway J. Peace in Ireland. Boston: Harper & Row; 1984. 324 p.
Buku, 3 pengarang (nama lengkap) CBE Smith, John G; Galloway, Joseph; Brown, James. Peace in Ireland. Boston: Harper & Row; 1984. 324 p.
Majalah,
1 pengarang CBE Jackson, Richard. Runing down the up escalator. Australian Geographer 1979 Nov 13; 14 (5): 175 84.
ISO STIEG, MF. The information needs of historians. College and Research Libraries, Nov. 1981, vol 42, no. 6, p. 549-560.
Majalah,
2 pengarang CBE Broom R, Robinson JT. Man contempora -neous with ape man. Am J Phys Anthrop 1980; 2: 36 74.
Prosiding,
1 pengarang CBE Chave, K. E. Skeletal durability and preservation. In: Imbrie J, Newel N, editor. Approaches to paleoecology; 1984 April 13 16; Hongkong. New York: Wiley; 1985. p. 377 87.
ISO BURCHARD, JE. How humanists use a libra-ry. In Intrex : report of planning conference on information transfer experiments, Sept. 3, 1965. Cambridge, Mass.: M.I.T. Press, 1965, p. 219.
Tesis/disertasi,
1 pengarang CBE Maguire, J. A taxonomic and ...…….. [dissertation]. Berkeley: University of California; 1968. 180 p.
Laporan,
1 pengarang CBE Cohen, B. G. F. Human aspects in office automation. Wiscon¬sin : University of Wisconsin; 1989. 60 p.

Dari data-data tersebut di atas dapat diketahui bahwa perbedaan sistem penulisan referensi pada sistem Numerik dari 5 panduan tersebut terletak pada :
• Perbedaan cara penulisan referensi antara sistem pengarang-tahun dan sistem numerik terletak pada penempatan tahun terbit dokumen. Pada sistem pengarang- tahun, tahun terbit ditulis setelah pengarang, sedangkan pada sistem numerik tahun terbit dokumen diletakkan di belakang setelah informasi judul dokumen.
• Tidak semua buku panduan membahas sistem numerik. CBE adalah salah satu panduan yang memuat sistem numerik secara lengkap beserta contoh, sedangkan pada ISO 690-1987 hanya memuat beberapa contoh saja. Perbedaan antara keduanya adalah:
- Penulisan nama pengarang. ISO menulis nama pengarang dengan huruf kapital semua.
- Pemberian identifikasi khusus pada sebagian data bibliografi. ISO memberi identifikasi dengan huruf miring.
- Penggunaan tanda baca dan singkatan misalnya pada data bibliografi majalah.
KESIMPULAN
Berdasarkan data tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara umum ada beberapa sistem penulisan sitasi dan referensi, yaitu: Sistem Pengarang Tahun, Sistem Numerik, dan Sistem Catatan. Masing-masing sistem mempunyai ciri, kelebihan dan kelemahan.
2. Tata cara penulisan sitasi dan referensi yang termuat dalam suatu buku panduan yang satu belum tentu sama dengan buku panduan lainnya tergantung ciri khas masing-masing. Pada sitasi, perbedaan terletak pada penggunaan singkatan, simbol, istilah dan tanda baca. Pada daftar referensi, perbedaan terletak pada: penulisan nama pengarang, urutan/kelengkapan data bibliografi, pemberian tanda khusus pada sebagian data bibliografi, penggunaan singkatan dan tanda baca.
SARAN
1. Sebelum menulis karya ilmiah baik berupa buku, makalah, laporan penelitian, dan sejenisnya, pengarang hendaknya menetapkan salah satu sistem penulisan sitasi dan referensi yang akan digunakan, apakah sistem Numerik, sistem Pengarang-Tahun atau sistem Catatan. Pemilihan sistem disesuaikan dengan peruntukannya. Penulis hendaknya konsisten dengan satu sistem sehingga tidak mencampur adukkan antara sistem yang satu dengan sistem yang lain.
2. Penulis hendaknya menetapkan salah satu buku panduan yang akan digunakan, kecuali jika karya ilmiah dimaksudkan untuk dipublikasikan melalui media/ majalah tertentu yang telah mempunyai aturan tersendiri. Dalam hal ini, penulis dituntut untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh media/majalah tersebut.
3. Untuk memudahkan penulis, instansi/lembaga hendaknya menetapkan panduan mana yang sebaiknya diikuti dan menyediakan buku panduannya di perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
International Organization for Standardization. 1988. Documentation – Bibliographic references, content form and structure : ISO 690-1987. In Documentation and information : ISO standards handbook 1. 3rd ed., 436-447. Geneva: International Organization for Standardization.

Sri Purnomowati, dan Rini Yuliastuti. 1997. Kajian sistem penulisan tinjauan literatur terbitan PDII-LIPI. Jakarta : Sub Bidang Pengkajian Informasi Ilmiah – Bidang Pengembangan Informasi Ilmiah PDII-LIPI. (Tidak dipublikasikan)

Style Manual Committee Council of Biology Editors. 1994. Scientific style and format: The CBE manual for authors, editors, and publish¬er. 6th ed. New York: Cambridge University Press.

Turabian, Kate L. 1987. A manual for writers: Term papers, theses, and dissertation. 5th ed. Chicago : The University of Chica¬go Press.

The University of Chicago Press. 1982. The Chicago manual of style. 13th ed. Chicago: The Universi¬ty of Chicago Press.

Wilkinson, Antoinette Miele. 1991. The scientist’s handbook for writing papers and dissertation. New Jersey: Prentise Hall.


* Dimuat dalam Jurnal Binus 8 (1) 2000 : 71-81.
** Sub Bidang Pengkajian Informasi Ilmiah PDII-LIPI
Sumber :
www.pdii.lipi.go.id/cara-penulisan-sitasi-dan-referensi-perbandingan-dari-5-buku-panduan.html

Rabu, 14 Oktober 2009

Koneksi internet Nokia 5130 XpressMusic

Tadi siang ada seorang teman yang minta tolong di settingkan kartu IM3-nya untuk modem dial-up,berikut pengalaman saya setting modem dial-up menggunakan kartu IM3,biasanya saat mengaktifkan perdana IM3 gprs nya sudah langsung aktif.
Untuk menjadikan handphone sebagai modem dialup langkah2 nya sebagai berikut :
1. Hubungkan handphone anda dengan komputer.
Hubungan handphone dan komputer dapat dilakukan melalui kabel data, infrared, dan bluetooth. Masing2 bisa saling menggantikan, misalnya kalo handphone anda tidak ada kabel data ya bisa pake bluetooth atau infrared, demikian sebaliknya. Handphone teman saya nokia 3120 classic dengan laptop.
2. Install PC Suite,
Install software PC Suite di laptop atau komputer yang hendak dihubungkan dengan handphone. Bila tidak punya software tersebut bisa download di www.nokia.com , cari apakah handphone anda support PC Suite. PC Suite mensupport beragam jenis koneksi. Kabel, bluetooth, infrared dll.
3. Mengecek Modem (apakah sudah terinstal).
Langkah selanjutnya setting modem dialup. Jika PC Suite sudah terinstal dan handphone anda sudah terdeteksi dengan baik oleh PC Suite berarti modem dapat kita setting, cara mengecek apakah handphone sudah terdekteksi adalah melalui, my computer – properties – hardware – device manager, cek dibagian modems apakah sudah ada Nokia 3120 classic usb modem. Cek apakah modem bekerja dengan baik dengan cara, klik kanan Nokia 3120 classic usb modem – properties – dibagian diagnostics tekan tombol query modem, diagnostic akan berlangsung beberapa saat, hasilnya kita bisa lihat di kolom. Jika modem belum terdeteksi coba cek kabel, coba install software PC Suite nya lagi.
4. Setting nomor dial, user name dan password.
Untuk dapat men-dial ke internet kita harus mengatur nomor dial, user dan passwordnya. Untuk kartu im3
Nomor dialnya : *99***1#
Username :gprs
Password : im3
Untuk mensettingnya, klik tombol start – all programs – accessories -communications – new connection wizards – next – pilih connect to internet – next – pilih set up my connection manually – next - pilih connect using a dialup modem – next - pilih nokia 3120 classic usb modem – next - masukkan isp name (dapat diisi apa aja) – next – masukkan nomor dialnya – next – masukkan user name dan paswordnya - next – centang add a shortcut to this connection to my desktop (bila ingin membuat shortcut di desktop) - finish. Setting selesai. Coba klik dua kali shortcut dialup di desktop tadi.
Proses dial berjalan, verifiying user name and password..registering your computer to the network.. bila berhasil konek akan muncul gambar monitor di systray anda..
Bila error 734 : the ppp link control protocol has terminated terjadi, berarti anda belum bisa koneksi ke jaringan. Hal ini terjadi karena kita belum menambahkan parameter ke modem, tambahkan baris perintah at+cgdcont=1,”IP”,”www.indosat-m3.net” . Caranya, klik kanan my computer – properties – hardware – device manager – modems – pilih nokia 3120 classic usb modem, klik kanan – properties – dibagian advanced – extra settings masukkan baris perintah di situ – OK.

Senin, 12 Oktober 2009


Tugas 3

Membuat Contoh 5 Judul Skripsi :


1. Skripsi Sistem Informasi Pengawasan Barang Kena Cukai Pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai X


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring dengan laju perkembangan komputer, baik hardware maupun software, maka perkembangan informasi dengan menggunakan alat bantu komputer cenderung meningkat. Sarana komputer sangatlah diperlukan sebagai sarana yang digunakan oleh setiap pemakai baik perorangan maupun instansi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cara yang lebih mudah dan cepat untuk memenuhi segala kebutuhan.
Sistem informasi pengawasan barang kena cukai berperan penting dalam administrasi sebagai sumber informasi dalam rangka melakukan kegiatan penelitian, penganalisaan, pembuatan laporan, bagi para peneliti dengan cepat cermat dan akurat.
Sistem informasi pengawasan barang kena cukai yang tidak teratur akan menimbulkan permasalahan dalam suatu instansi, masalah tersebut biasanya baru disadari ketika sistem yang sedang digunakan tidak efektif, dan hal itu terjadi pada kantor Wilayah XVI DJBC X.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dianggap perlu untuk membuat sebuah sistem informasi untuk pengolahan data pengawasan Barang kena cukai yang cocok untuk diterapkan pada bagian pengolahan Barang Kena Cukai. Dengan mengedepankan efektifitas dan efisiensi dari segi tenaga, waktu dan kerja sistem yang digunakan, maka penulis mencoba untuk mengangkat sebuah judul yaitu “Sistem Informasi Pengawasan Barang Kena Cukai Pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai X”

1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang muncul adalah :
Kinerja dalam pengawasan Barang Kena Cukai yang diterapkan selama ini pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai X belum berjalan dengan maksimal dengan sistem yang digunakan sekarang. Karena belum adanya penyajian sistem informasi Informasi yang dihasilkan mengenai pengawasan BKC sehingga pihak-pihak yang membutuhkan informasi tidak dapat dengan cepat mengambil keputusan.

1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan permasalahan agar tidak terlalu meluas maka dianggap perlu adanya pembatasan atas pembahasan skripsi ini dengan fokus penulisan pada sistem informasi pengawasan Barang Kena Cukai yaitu minuman yang mengandung etil alkohol dan hasil tembakau.

1.4 Keaslian Penelitian
Sistem informasi pengawasan Barang Kena Cukai pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belum perna diteliti ataupun dibahas sebelumnya, sehingga penulis mengajukan untuk melakukan penelitian.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan untuk merancang dan menghasilkan sistem informasi Barang Kena Cukai yang cocok digunakan pada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai X.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi dunia akademis
Dalam dunia akademis, penelitian ini memiliki manfaat untuk menjadi acuan bagi mahasiswa dan pihak lain yang berkeinginan mengadakan penelitian lanjutan terhadap sistem pegawasan Barang Kena Cukai pada Kantor Wilayah XI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai X dapat dilihat dari segi ilmiah dan pengembangan ilmu khususnya penelitian dalam hal sistem pengawasan.
2. Bagi dunia praktisi
Dalam dunia praktisi, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Kantor Wilayah XVI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai X agar efektifitas sistem pengawasan Barang Kena Cukai dapat lebih optimal.

2. Skripsi Perancangan Cash Register Menggunakan Visual Foxpro


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi terutama pada bidang komputer sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik itu perkembangan perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Kemajuan pada bidang software ini sendiri sangat membantu bagi dunia bisnis dan usaha baik yang bergerak pada bidang usaha barang maupun jasa.
Membangun suatu aplikasi yang berbasis windows ini dapat menggunakan beberapa bahasa pemrograman, salah satunya dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual FoxPro. FoxPro merupakan suatu bahasa pemrograman berorientasi obyek yang berbaisis Windows.
Dalam proposal tugas akhir ini akan dibangun suatu program aplikasi Cash Register yang berbasis Windows yang dapat menggantikan posisi mesin Cash Register yang sampai saat ini masih digunakan di supermarket, swalayan, atupun toko-toko kecil. Dimana dengan aplikasi ini, pendataan barang dan transaksi penjualan bisa lebih mudah dan akurat, selain itu dapat juga melakukan suatu kontrol intern dengan membuat laporan penjualan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas maka penulis mencoba mengajukan penelitian tugas akhir dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI CASH REGISTER MENGGUNAKAN VISUAL FOXPRO”.
Alasan perlunya adanya aplikasi Cash Register di supermarket, swalayan, ataupun toko-toko yaitu setiap transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan lebih akurat.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Merancang dan membangun aplikasi Cash Register.”

1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini disusun dengan batasan masalah sebagai berikut:
1. Pengenalan nama dan jenis barang melalui pengisian kode barang yang dibuat sendiri oleh penulis. Bukan melalui pendektesian Barcode.
2. Aplikasi ini hanya berjalan secara stand alone

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Merancang dan membangun aplikasi yang mempermudah kasir melakukan transaksi.
2. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Universitas X.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain:
1. Memperdalam pengetahuan dan pemahaman tentang aplikasi Cash Register.
2. Sistem aplikasi yang dibuat dapat menjadi cikal-bakal dari suatu aplikasi yang lebih baik dan lebih lengkap dalam pengembangannya.

1.6 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Berisi tentang teori-teori yang terkait dengan teori Sistem Informasi, Database dan Pemrograman Visual FoxPro.
BAB III Metodologi Penelitian
Tentang metode penelitian, metode pengujian, alat dan bahan, variabel dan sekilas materi perancangan
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Mengenai perancangan database, Interface aplikasi yang dibuat, implementasi serta uji kelayakan perangkat lunak.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Merupakan kesimpulan dari pembahasan yang telah disusun dan juga saran bagi pembaca

3. Skripsi Implementasi Secure Hash Algorithm (SHA) Dan Substitusi Mono Alfabet Dalam Sistem Pengamanan Data


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu pekerjaan di berbagai organisasi maupun pekerjaan pribadi, maka keamanan telah menjadi aspek yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Salah satu upaya pengamanan data pada sistem informasi yang dapat dilakukan adalah kriptografi. Kriptografi merupakan pembelajaran terhadap teknik matematis yang terkait dengan aspek keamanan suatu sistem informasi, kerahasiaan (Privacy/Confidentiality), integritas (Integrity), otentikasi (Authentication), dan pembuktian yang tak tersangkal (Non-Repudiation). Keempat aspek tersebut merupakan dasar tujuan dari suatu sistem kriptografi. Banyak sekali teknik kriptografi yang dapat digunakan untuk mengenkripsi data. Salah satu teknik yang dipergunakan dalam kriptografi adalah teknik Substitusi Mono Alfabet dan Secure Hash Algorithm. Teknik Substitusi Mono Alfabet adalah teknik Kriptografi klasik yang dilakukan sekitar tahun 50 SM oleh Julius Caesar, kaisar Roma yang menggunakannya untuk mengirim pesan-pesan rahasia. Pada zaman sekarang ini teknik Substitusi Mono Alfabet tidak dapat menyaingi kompleksitas teknik kriptografi yang lain oleh karena kesederhanaannya. Oleh karena itu, maka timbul suatu gagasan untuk membangun suatu sistem keamanan yang menggunakan teknik Substitusi Mono Alfabet yang dipadukan dengan Secure Hash Algorithm agar mendapatkan algoritma Substitusi Mono Alfabet yang lebih kuat. Pada tugas akhir ini hanya akan dibahas salah satu metode kriptografi yaitu Secure Hash Algorithm (SHA) dan Substitusi Mono Alfabet.

1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah yang dapat diambil adalah bagaimana membangun algoritma yang kuat untuk pengamanan pesan yaitu dengan menggabungkan algoritma Secure Hash Algorithm dan Substitusi Mono Alfabet.

1.3 Batasan Masalah
Untuk mencegah adanya perluasan masalah dan pembahasan yang terlalu kompleks, maka dibutuhkan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
1. Fokus penelitian ini adalah menggunakan algoritma Secure Hash Algorithm (SHA) dan algoritma Substitusi Mono Alfabet dalam penyandian data tanpa membandingkan dengan algoritma lain yang dapat digunakan untuk tujuan yang sama.
2. Pada tahap implementasi digunakan file text (.txt) sebagai sample dalam untuk proses enkripsi dan dekripsi.
3. Sistem yang akan dibangun akan bekerja dalam proses enkripsi-dekripsi.
4. Sistem yang akan dibangun hanya bekerja pada file yang tersimpan dalam satu komputer.
5. Proses Substitusi pada penelitian hanya dapat dilakukan pada karakter: abcdefghijklmnopqrstuvwxyzABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789{}[]:;<>,.?/!@#$%^&*()-+= ~.

1.4 Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah meningkatkan kekuatan algoritma Substitusi Mono Alfabet dengan menggabungkannya dengan Secure Hash Algorithm (SHA).

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Penggunaan Secure Hash Algorithm (SHA) dan Substitusi Mono Alfabet bermanfaat untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk mengetahui isi atau membaca suatu data atau informasi. Hanya pihak-pihak tertentu saja yang diberi wewenang untuk mengetahui isi dan melakukan perubahan pada data dan informasi tersebut.
2. Manfaat dari aplikasi yang dibuat dapat digunakan baik untuk kepentingan pribadi maupun umum.

1.6 Metodologi Penelitian
Tugas Akhir ini akan dikerjakan dengan metodologi sebagai berikut :
1. Studi literatur
Melakukan studi kepustakaan yaitu mengumpulkan referensi yang berkaitan dengan kriptografi, Secure Hash Algorithm (SHA) dan Substitusi Mono Alfabet.
2. Perancangan
Metode ini akan dilaksanakan dengan merancang program yang akan digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi file
3. Pengkodean
Menyusun kode program untuk proses enkripsi dan dekripsi
4. Pengujian
Melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat.

1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB 1 Pendahuluan
Berisikan konsep dasar penyusunan laporan tugas akhir.
BAB 2 Tinjauan Teoritis
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang mendukung pembahasan bab selanjutnya, implementasi enkripsi/dekripsi data menggunakan algoritma Substitusi Mono Alphabet dan Secure Hash Algorithm (SHA).
BAB 3 Analisis dan Perancangan Sistem
Berisikan analisa permasalahan dan kebutuhan serta penjelasan singkat tentang algoritma SMA & SHA.
BAB 4 Implementasi Sistem Keamanan
Berisikan rangkuman implementasi sistem serta menguji sistem untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pada sistem keamanan yang telah dibangun.
BAB 5 Penutup
Berisikan rangkuman dari laporan tugas akhir.


4. Skripsi Pendeteksian Plagiarisme Pada Dokumen Teks Dengan Menggunakan Algoritma


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatarbelakangi oleh motivasi untuk berbuat curang dan rendahnya kemampuan masyarakat berkreasi dan berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif yang dimaksud adalah plagiarisme. Fenomena plagiarisme yang lebih spesifik sering terjadi di dunia akademis. Hal ini dikarenakan kegiatan tulis-menulis sering dilakukan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas kuliah. Praktik menduplikasikan beberapa bagian atau keseluruhan tulisan milik orang lain tanpa mencantumkan sumbernya secara teliti dan lengkap merupakan hal yang sering ditemui dalam penulisan laporan, tugas, makalah ataupun skripsi mahasiswa. Ada dua cara untuk mengatasi permasalahan plagiarisme, yaitu dengan mencegah dan mendeteksi. Mencegah berarti menjaga atau menghalangi agar plagiarisme tidak dilakukan. Usaha seperti ini harus dilakukan sedini mungkin terutama pada sistem pendidikan dan moral masyarakat. Mendeteksi berarti melakukan usaha untuk menemukan tindakan plagiat yang telah dilakukan.
Banyak institusi dan tenaga pengajar menerapkan sanksi akademis terhadap pelaku plagiat untuk mengurangi plagiarisme. Yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana cara untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa melakukan plagiarisme
atau tidak dalam membuat suatu karya tulis. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan pengecekan secara teliti terhadap hasil tulisan mahasiswa tersebut, kemudian dibandingkan dengan hasil tulisan mahasiswa yang lainnya. Tetapi usaha tersebut akan memerlukan waktu yang lama dan ketelitian yang tinggi jika pembandingan tersebut dilakukan secara manual. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendeteksian plagiarisme pada dokumen teks yang dilakukan secara terkomputerisasi.

5.2 Perumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Bagaimana mengimplementasikan algoritma Smith-Waterman untuk membangun sistem pendeteksi plagiarisme pada dokumen teks digital.
2. Bagaimana performa dan akurasi dari sistem pendeteksi plagiarisme yang mengimplementasikan algoritma Smith-Waterman.
3. Bagaimana menentukan dan mengimplementasikan faktor-faktor yang dapat digunakan oleh sistem pendeteksi plagiarisme yang menggunakan algoritma Smith-Watrman agar dapat meningkatkan proses pendeteksian plagiarisme.

5.3 Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Sistem hanya dapat mendeteksi tindakan plagiarisme pada dokumen-dokumen internal yang terkumpul secara offline, tidak memverifikasi isi dokumen internal dengan dokumen eksternal yang berada di internet.
2. Dokumen teks yang akan dideteksi adalah file teks digital yang bersifat plain text, yaitu file yang hanya terdiri dari huruf-huruf dan angka-angka saja, tidak mencakup gambar, tabel, dan sejenisnya.
3. Pembandingan oleh sistem dilakukan dengan membandingkan dua dokumen teks yang telah dikonversi ke format text document (.txt).
4. Sistem hanya memproses dokumen teks berbahasa Indonesia.
5. Hasil pembandingan dengan sistem pendeteksi plagiarisme yang dibuat tidak menunjukan bahwa mutlak telah atau tidak terjadi plagiarisme antara dua dokumen teks. Hasil tersebut hanya sebagai panduan agar memberi perhatian lebih terhadap dua teks tersebut.

5.4 Tujuan
Penulisan skripsi ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Membangun sistem pendeteksi plagiarisme pada dokumen teks yang mengimplementasikan algoritma Smith-Waterman.
2. Membuktikan akurasi algoritma Smith-Waterman dalam mendeteksi local similarities dengan mengimplementasikannya dengan cara membandingkan dua dokumen teks untuk membantu mendeteksi plagiarisme.
3. Meneliti performa algoritma Smith-Waterman dan faktor-faktor pendeteksi apa saja yang dapat mempengaruhi sistem dalam meningkatkan pendeteksian plagiarisme.

5.5 Manfaat
Penulisan skripsi ini bermanfaat bagi institusi atau tenaga pengajar untuk mempermudah pengecekan terhadap hasil tulisan mahasiswa dengan membandingkan tulisan mahasiswa lainnya dengan waktu yang lebih cepat, ketelitian yang lebih tinggi dan usaha yang lebih kecil dibandingkan pendeteksian manual.

5.6 Metodologi
Skripsi ini akan dikerjakan dengan metodologi sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui hasil penelitian lainnya yang relevan maupun artikel–artikel yang didapatkan melalui internet, serta mempelajari lebih dalam teori-teori tentang plagiarisme dan teknik pengimplementasian algorima Smith-Waterman.
2. Observasi
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan pengujian terhadap beberapa aplikasi yang dapat mendeteksi plagiarisme dengan melakukan penelusuran di internet. Dengan pengamatan secara langsung tersebut akan diperoleh pengetahuan bagaimana bentuk sistem yang ada dan telah diimplementasikan.
3. Analisis dan Perancangan Algoritma
Metode ini akan dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap masalah yang ada, batasan yang dimiliki dan kebutuhan yang diperlukan.
4. Implementasi Algoritma
Metode ini akan dilaksanakan dengan melakukan perancangan aplikasi yang akan dibangun sebagai pendeteksi plagiarisme dan mengimplementasikan algoritma Smith-Waterman dalam membangun aplikasi tersebut.
5. Pengujian
Metode ini akan dilaksanakan dengan melakukan pembandingkan dokumen teks berupa data deterministik dan undeterministik menggunakan aplikasi yang telah dibuat dengan sebelum atau sesudahnya teks tersebut diperiksa secara manual. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil dan performa perangkat lunak maupun algoritmanya.

5.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan, berisi penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, serta sistematika penulisan yang digunakan untuk menyusun laporan.
2. Bab II Landasan Teori, berisi dasar teori yang digunakan dalam analisis, perancangan dan implementasi skripsi.
3. Bab III Analisis dan Perancangan Sistem, berisi analisis, perancangan algoritma yang akan dibangun sebagai dasar tahap implementasi dan pemodelan sistem secara fungsional.
4. Bab IV Implementasi dan Pengujian Sistem, berisi implementasi, skenario pengujian, hasil pengujian, dan analisis hasil pengujian.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dan saran yang didapatkan selama penulisan skripsi.


5. Skripsi Perancangan Dan Implementasi Sistem Keamanan Data Menggunakan Algoritma Simetri TEA Dengan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi maupun pribadi. Apalagi jika data tersebut berada dalam suatu jaringan komputer yang terhubung/terkoneksi dengan jaringan lain. Hal tersebut tentu saja akan menimbulkan resiko bilamana informasi yang sensitif dan berharga tersebut diakses oleh orang-orang yang tidak berhak. Yang mana jika hal tersebut sampai terjadi, kemungkinan besar akan merugikan bahkan membahayakan orang yang mengirim pesan atau menerima pesan, maupun organisasinya. Informasi yang terkandung di dalamnya pun bisa saja berubah sehingga menyebabkan salah penafsiran oleh penerima pesan. Selain itu data yang dibajak tersebut akan memiliki kemungkinan rusak bahkan hilang yang akan menimbulkan kerugian material yang besar.
Oleh karena itu, untuk menghindari agar hal tersebut tidak terjadi, digunakanlah sebuah program khusus proteksi/enkripsi data. Saat ini banyak beredar program khusus proteksi data, pada umumnya program tersebut tidak hanya menyediakan satu metoda saja, tetapi beberapa jenis sehingga kita dapat memilih yang menurut kita paling aman. Dewasa ini, dalam dunia dengan arus informasi yang semakin global, kriptografi telah menjadi suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem keamanan jaringan. Ada berbagai algoritma kriptografi yang sekarang ini telah dan sedang dikembangkan, salah satunya diantaranya algoritma kunci simetris ataupun asimetris (pembagian berdasarkan kunci). Salah satu metode enkripsi data adalah Tiny Encryption Algorithm (TEA). Tiny Encryption algorithm (TEA) merupakan suatu algoritma sandi yang diciptakan oleh David Wheeler dan Roger Needham dari Computer Laboratory, Cambridge University, England pada bulan November 1994. Algoritma ini merupakan algoritma penyandian block cipher yang menggunakan proses feistel network dengan panjang kunci 128 bit, dengan cara memproses 64-bit input sekali waktu dan menghasilkan 64-bit output. Dalam tugas akhir ini penulis akan membahas bagaimana kinerja dari algoritma Tiny Encrytion Algorithm (TEA) dalam proses enkripsi dan deskripsi pesan, sejauh manakah tingkat keamanannya.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam tugas akhir ini penulis akan membahas masalah tentang :
a. Bagaimana merancang sistem keamanan data menggunakan Algoritma simetri Tiny Encryption algorithm (TEA).
b. Bagaimana mengimplementasikan Tiny Encryption Algorithm (TEA) dalam bentuk aplikasi sederhana menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0.

1.3 Batasan Masalah
a. Dalam penelitian ini hanya membahas mengenai proses penyandian pesan yang meliputi : proses enkripsi dan deskripsi pesan menggunakan algoritma TEA serta mengimplementasikannya dalam sebuah program sederhana.
b. Dalam penelitian ini hanya membahas mengenai proses penyandian yang dilakukan pada pesan dalam format teks (seperti dalam format *.doc dan *.txt).
c. Tidak membahas mengenai mekanisme pemecahan kunci sandi (kriptanalisis).
d. Tidak membahas tentang cara memecahkan masalah feistel network, penjumlahan bilangan delta ((5/4)1/2-1/2 ~ 0.618034) 232 yang merupakan konsep dasar dari algoritma TEA.
e. Proses enkripsi dan deskripsi dilakukan secara sederhana hanya pada data yang disimpan di dalam storage, bukan pada data yang dikirim (ditransmisikan) dalam suatu saluran komunikasi.
f. Sistem yang dibangun lebih memfokuskan pada kerahasian data (confidentiality).
g. Aplikasi dibuat menggunakan bahasa pemrogaraman Delphi 7.0.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah merancang suatu sistem keamanan data yang cukup handal yang dapat digunakan dalam hal pengamanan data agar tidak dapat diganggu ataupun diakses oleh pihak yang tidak berhak meskipun digunakan pada jaringan yang tidak aman, sehingga keamanan data tetap terjaga.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh manakah keamanan data dapat terjaga dengan menggunakan algoritma Tiny Encryption Algorithm (TEA) dan menilik lebih lanjut bahwa masih banyak algoritma yang lebih baik daripada DES khususnya dalam pengamanan data serta dengan adanya software yang dirancang nantinya diharapkan akan memudahkan bagi siapa saja yang ingin melindungi datanya agar tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

1.6 Metode Penelitian
Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses penelitian selama pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Studi literatur. Penulisan ini dimulai dengan studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, paper, jurnal, makalah, situs internet mengenai algoritma kriptografi Tiny Encryption Algorithm (TEA) dan konsep matematis yang mendasarinya serta pemrograman untuk pembuatan aplikasinya, dan beberapa referensi lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan tugas akhir yang dibuat.
b. Analisis permasalahan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap Tiny Encryption Algorithm (TEA) baik dari aspek matematis maupun proses penyandiannya.
c. Perancangan Sistem. Perancangan sistem yang dapat menjaga keamanan data.
d. Implementasi sistem yang dirancang kedalam sebuah bahasa pemrograman.
e. Testing Program. Untuk mengetahui sejauh manakah tingkat kesuksesan program yang dibuat.
f. Penyusunan laporan dan penarikan kesimpulan. Menyusun laporan hasil analisis dan perancangan ke dalam format penulisan tugas akhir disertai penarikan kesimpulan.

1.7 Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang mendukung pembahasan bab selanjutnya.
BAB 3 : ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK
Berisikan analisa permasalahan dan kebutuhan algoritma Tiny Encryption Algorithm (TEA) serta pemodelan sistem secara fungsional.
BAB 4 : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Berisikan gambaran rancangan struktur program dan desain antar muka, serta memberikan gambaran dari rancang bangun yang lengkap kepada user dan pemakai komputer yang lain serta implementasinya yaitu menguji untuk menemukan kesalahan serta implementasi enkripsi/dekripsi data menggunakan algoritma Tiny Encryption Algorithm (TEA).
BAB 5 : PENUTUP
Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.

Sumber: http://gudangmakalah.blogspot.com/search/label/skripsi%20informatika




Minggu, 04 Oktober 2009

Penulisan Proposal Skripsi

uNtuk mElihat, kliK liNk disiNi
kelompok:
1. Dika Setyo P. (2007-53-196) kls E
2. Prabnya Paramita (2007-53-199) kls E
3. Izdi Maliya (2007-53-216) kls D
4. Agus fevianto (2007-53-250) kls D.